BengCare: Aplikasi Inovatif untuk Digitalisasi UMKM Bengkel Otomotif

Transformasi digital kini tidak lagi terbatas pada sektor besar seperti teknologi dan manufaktur, tetapi mulai menjangkau sektor UMKM, termasuk bengkel otomotif. Salah satu terobosan terbaru dalam bidang ini adalah BengCare, sebuah aplikasi berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) yang dirancang khusus untuk mempermudah pengelolaan bisnis bengkel sekaligus membantu konsumen menemukan layanan terpercaya.

Muhammad Farrel Reginaldo Ahnaf, mahasiswa Universitas Brawijaya sekaligus salah satu pendiri BengCare, menjelaskan bahwa aplikasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan pelaku usaha bengkel kecil agar lebih kompetitif di era digital.

“BengCare dirancang untuk memudahkan pelaku UMKM otomotif mengelola bisnis secara efisien dan memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen. Kami ingin membantu digitalisasi bengkel agar mereka dapat bersaing di pasar yang semakin modern,” ujar Farrel.

Solusi Berbasis Teknologi

BengCare menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menghadirkan berbagai fitur unggulan, di antaranya:

  1. Order Management: Pengelolaan pesanan pelanggan secara digital.
  2. Finance Management: Pencatatan keuangan yang lebih terstruktur.
  3. Stock Opname: Pemantauan stok suku cadang secara real-time.
  4. Marketplace B2C: Mempertemukan konsumen dengan bengkel sesuai kebutuhan.
  5. Worker Management: Manajemen tenaga kerja yang lebih efisien.
  6. Business AI Assistant: Rekomendasi strategi bisnis berbasis data.

Menurut Farrel, ide awal BengCare berangkat dari pengalaman pribadi para pendiri yang kesulitan menemukan bengkel terpercaya saat berada di kota asing. Masalah ini ternyata juga dialami banyak anak rantau, yang sering khawatir dengan harga layanan yang tidak transparan atau kualitas servis yang kurang memadai.

“Kami ingin menciptakan solusi yang memberikan kenyamanan bagi konsumen sekaligus membantu bengkel lokal berkembang melalui teknologi,” tambah Farrel.

Kolaborasi Mahasiswa Multidisiplin

BengCare dikembangkan oleh tim mahasiswa lintas universitas, termasuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Ciputra Surabaya, dan Universitas Brawijaya. Kolaborasi ini memungkinkan mereka menggabungkan keahlian di bidang teknologi, bisnis, dan manajemen untuk menciptakan aplikasi yang efektif.

Meski menghadapi tantangan seperti menyatukan visi tim yang beragam dan pengembangan teknologi berbasis AI yang kompleks, tim BengCare berhasil mengatasinya dengan bimbingan mentor dari Program Bangkit—kolaborasi Google, GoTo, dan Traveloka. Program ini memberikan pendanaan dan inkubasi untuk mendukung pengembangan BengCare.

Mendukung Digitalisasi UMKM

Farrel berharap BengCare dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing. Dengan adanya aplikasi ini, pelaku usaha bengkel dapat mengurangi kesalahan manual, memperluas jangkauan pelanggan, dan memberikan layanan yang lebih baik.

“Kami ingin BengCare menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan memberdayakan UMKM melalui inovasi digital,” pungkas Farrel.

BengCare adalah bukti bahwa inovasi teknologi dapat memberikan solusi nyata untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan semangat kolaborasi dan visi yang jelas, aplikasi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pelaku usaha, konsumen, dan perekonomian nasional.

(Berita ini dilansir dari malang-post.com)