
Di tengah teriknya hari di Bogor, tak ada yang lebih menyegarkan selain segelas jus buah segar atau semangkuk sop duren yang manis dan legit. Di Jalan KH Ahmad Sya’yani, terdapat sebuah kedai sederhana namun selalu ramai pengunjung Kedai Es Om Eman. Berkat ketekunan dan keberanian seorang perantau bernama Herman, kedai ini kini menjadi tempat favorit bagi banyak orang yang ingin menikmati minuman segar berkualitas dengan harga bersahabat.
Dari Perantauan ke Perjuangan
Herman, atau lebih akrab disapa Om Eman , berasal dari Serang, Banten. Ia merantau ke Bogor untuk membantu adiknya yang memiliki usaha online. Namun, ketika usaha tersebut tidak lagi berlanjut, Eman membayangkan pada pilihan sulit: kembali ke kampung halaman atau mencoba peruntungan dengan usaha sendiri di Bogor.
Berbekal pengalaman bekerja di bagian fresh food, buah potong, dan jus di Supermarket, Eman mulai berpikir untuk membuka usaha di bidang yang ia pahami dengan baik. Ilmu yang ia dapat selama bekerja di sana menjadi modal berharga untuk memulai langkahnya sendiri.
Namun, Eman tidak gegabah. Sebelum benar-benar terjun ke dunia bisnis, ia lebih dulu melakukan uji coba dengan menyajikan berbagai kreasi jus kepada keluarga dan tetangga. Ia meminta mereka memberikan pendapat apakah minuman yang ia buat layak untuk dijual. Beruntung, respon yang ia dapatkan sangat positif. Banyak yang menyukai jus buatannya dan mendukungnya untuk berjualan.
Dengan tekad bulat dan modal hasil tabungannya sendiri, Eman akhirnya membuka Kedai Es Om Eman . Meski baru berjalan selama setahun, pendapatan dari usahanya sudah cukup stabil, mencapai Rp 800.000 hingga Rp 900.000 per hari.
Buah Segar, Rasa Juara
Salah satu kunci kesuksesan Kedai Es Om Eman terletak pada kualitas bahan bakunya . Eman tidak pernah sembarangan dalam memilih buah-buahan. Ia selalu mendapatkan stok segar langsung dari Pasar Induk , memastikan bahwa setiap gelas jus atau wadah sop buah yang ia sajikan memiliki rasa terbaik.
Di kedainya, Eman menawarkan berbagai pilihan jus buah dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 12.000 per gelas. Selain itu, ada juga sop buah dan sop duren seharga Rp 10.000 per porsi, yang menjadi menu favorit pelanggan karena kelezatannya yang unik dan menyegarkan.
Usaha yang Berjalan Berkat Keyakinan dan Kerja Keras
Meski usahanya berkembang pesat, perjalanan Eman tidak selalu mulus. Sebagai perantau yang memulai usaha dari nol, tantangan demi tantangan datang silih berganti. Dari kekhawatiran apakah dagangannya akan laku, hingga persaingan dengan pedagang lain yang sudah lebih dulu ada.
Namun, Eman tidak pernah kehilangan semangat. Ia percaya bahwa kualitas dan kejujuran dalam berjualan adalah kunci utama dalam mempertahankan pelanggan. “Yang penting rezeki sudah ada yang diatur. Saya cukup berusaha sebaik mungkin,” ujarnya dengan senyum optimis. Strategi pemasarannya pun sederhana namun efektif: mengandalkan rasa, kualitas, dan pelayanan yang ramah . Berkat itu, pelanggannya terus bertambah, bahkan banyak yang menjadi pelanggan setia.
Mimpi yang Terus Bertumbuh
Bagi Eman, membuka Kedai Es Om Eman bukan sekedar mencari nafkah, tapi juga bagian dari perjalanan untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Keinginannya sederhana: ingin terus mengembangkan usaha ini agar semakin banyak orang bisa menikmati kesegaran minuman yang ia buat.
Keberhasilannya dalam satu tahun pertama menjadi bukti bahwa usaha yang dimulai dari niat baik, dibangun dengan kerja keras, dan dijalankan dengan sepenuh hati pasti akan menemukan jalannya sendiri .
Kini, Kedai Es Om Eman telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sekitar. Pelanggan tidak hanya datang untuk menikmati minumannya, tetapi juga karena jasa Eman yang selalu menyambut mereka dengan senyum dan sapaan hangat.
Bagi siapa pun yang ingin menikmati sop buah segar dan manisnya serta jus yang berkualitas dengan harga ramah di kantong , Kedai Es Om Eman di Jalan KH Ahmad Sya’yani adalah tempat yang wajib dikunjungi. Dari sederhananya, lahirlah kualitas yang luar biasa.
Reporter Temumkm : Vini Putri




