
Kota Bandung tengah mengembangkan sebuah inisiatif yang mengedepankan keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat melalui program Makan Bergizi Gratis, yang kini melibatkan petani lokal dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Program ini bertujuan tidak hanya untuk memastikan kebutuhan gizi siswa terpenuhi, tetapi juga untuk memberikan dampak ekonomi positif bagi sektor pertanian dan bisnis lokal.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, pemanfaatan bahan pangan lokal menjadi kunci penting dalam mendukung keberlanjutan program ini. “Kami mengusung konsep Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), dengan memanfaatkan hasil pertanian lokal, serta melibatkan petani lokal dalam produksi makanan sehat untuk siswa,” ungkapnya.
Salah satu inisiatif yang mendukung adalah program Buruan Sae, yang mengajak petani untuk berpartisipasi dalam menyediakan bahan pangan segar, serta Dapur Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang diharapkan dapat beroperasi di kelurahan-kelurahan, mengintegrasikan keberagaman bahan lokal ke dalam menu makan bergizi untuk sekolah-sekolah di sekitar.
Tidak hanya petani, pelaku UMKM pun turut diundang untuk berperan. Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah merencanakan pembahasan untuk melibatkan UMKM dalam rantai pasokan bahan makanan. “UMKM yang ada, baik yang menyediakan bahan pangan atau tempat penyediaan makanan, akan kami libatkan untuk memperkuat sistem distribusi dan keberagaman produk makanan sehat,” tambah Koswara.
Program ini saat ini berlangsung di tujuh kecamatan, yakni Cicendo, Sukajadi, Andir, Antapani, Arcamanik, Bandung Kidul, dan Coblong. Rencana pengembangan lebih lanjut mencakup penambahan satu dapur di Kecamatan Lengkong. Dalam setiap dapur, diperkirakan akan memproduksi 3.000 hingga 3.500 porsi makanan bergizi setiap harinya.
Melalui kolaborasi ini, Bandung tidak hanya memastikan pemenuhan gizi siswa, tetapi juga mendukung petani dan UMKM lokal untuk tumbuh dan berkembang, menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
Makan Bergizi Gratis Tahap 2 Jangkau 21.271 Siswa di Kota Bandung
Pemerintah Kota Bandung telah melaksanakan tahap kedua program Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan jumlah penerima manfaat mencapai 21.271 siswa pada Senin, 13 Januari 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada siswa di jenjang SD, SMP, dan TK, dengan sasaran 62.000 siswa atau sekitar 20 persen dari total 310.000 siswa di Kota Bandung.
Tahap kedua ini mencakup 1 TK, 21 SD, dan 4 SMP yang tersebar di tujuh kecamatan, yaitu Cicendo, Sukajadi, Andir, Antapani, Arcamanik, Bandung Kidul, dan Coblong. Sebelumnya, tahap pertama program ini mencakup 9 SD dan 5 SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Satana, menyatakan bahwa mereka berencana untuk menambah satu kecamatan lagi, yakni Lengkong, setelah Lebaran. Dengan demikian, pada akhir tahun 2025, diharapkan 30 persen dari seluruh siswa di Kota Bandung dapat menikmati manfaat Makan Bergizi Gratis secara bertahap.
Tantan juga menegaskan pentingnya menjaga kualitas gizi dan kebersihan makanan yang diberikan. Semua makanan yang disediakan dipastikan telah memenuhi standar kesehatan dan dipersiapkan oleh petugas yang terlatih dan memastikan sanitasi dapur sesuai dengan standar. Program ini tidak hanya berfokus pada kesehatan siswa, tetapi juga memastikan bahwa makanan yang diberikan aman dan bergizi.
(Dilansir dari LIPUTAN6.com)




