Kementerian BUMN Dorong UMKM Naik Kelas Melalui Pelatihan dan Digitalisasi

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan dan peningkatan kompetensi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Upaya ini sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam mewujudkan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.

Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan bahwa pelatihan dan pengembangan keterampilan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar nasional maupun internasional. Salah satu inisiatif yang tengah digalakkan adalah program pelatihan bertajuk “UMKM Naik Kelas” yang baru-baru ini diselenggarakan di Kota Semarang.

Transformasi UMKM Melalui Aplikasi Naksir UMKM

Pelatihan ini menjadi bagian dari strategi Kementerian BUMN dalam mendorong transformasi UMKM melalui inovasi digital. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah pengembangan aplikasi Naksir UMKM. Aplikasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional, membantu pelaku usaha meningkatkan efisiensi bisnis, memperluas jangkauan pasar, serta merespons tren dengan lebih cepat.

Lebih dari sekadar platform pencatatan, Naksir UMKM juga memudahkan pemangku kepentingan dalam memantau perkembangan usaha kecil dan menengah serta membangun kolaborasi antarpelaku usaha.

“Dalam lima tahun terakhir, kami telah bertemu dengan ribuan UMKM, menyelenggarakan berbagai pameran, dan memberikan pelatihan di berbagai daerah. Dari pengalaman tersebut, kami menyadari bahwa langkah awal untuk membantu UMKM naik kelas adalah memahami di mana posisi mereka saat ini,” ungkap Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, dalam siaran pers pada Senin (3/2/2025).

Sebagai tindak lanjut, Kementerian BUMN mengembangkan aplikasi Naksir UMKM guna mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang masih perlu ditingkatkan oleh para pelaku usaha.

Pelatihan Berfokus pada Peningkatan Kapasitas UMKM

Pelatihan “UMKM Naik Kelas” yang berlangsung di Grasia Convention Semarang ini diikuti oleh 130 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN serta 30 fasilitator dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Program ini menjadi bukti nyata komitmen Kementerian BUMN dalam memberikan dukungan konkret bagi pengembangan UMKM, khususnya di daerah.

“Saat ini, kami berfokus pada pengembangan program pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu UMKM naik kelas. Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga strategi ekspansi bisnis,” jelas Arya.

Adapun materi pelatihan yang diberikan meliputi:

  • Pelatihan NIB, PIRT, dan Sertifikasi Halal yang dibawakan oleh Afifah Puji Hastuti dari PT Surveyor Indonesia.
  • Optimalisasi Pengelolaan Keuangan UMKM, disampaikan oleh Muhammad Irvan, Analis Deputi Direktur Pengawasan Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah.
  • Branding dan Pemanfaatan WhatsApp Business, dibawakan oleh Agung Pambudi, Ecosystem Manager Impala Network.

Dukungan dari BUMN untuk UMKM

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari sejumlah perusahaan BUMN terkemuka, termasuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, PT Pertamina (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Ke depan, Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus memberikan dukungan yang lebih komprehensif kepada UMKM melalui program pelatihan, pendampingan, serta fasilitasi akses pasar dan pembiayaan. Harapannya, inisiatif ini dapat memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dan mendorong kemandirian ekonomi nasional, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Dengan langkah-langkah strategis ini, UMKM di Indonesia diharapkan dapat semakin berkembang dan mampu bersaing di era digital yang terus berkembang pesat.

(Dilansir dari kompas.com)