Pemerintah Perkuat UMKM Melalui Optimalisasi Balai Latihan Kerja

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peran vital dalam perekonomian Indonesia, berkontribusi sekitar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja nasional. Namun, tantangan dalam meningkatkan kualitas dan daya saing masih menjadi kendala bagi banyak pelaku UMKM. Menanggapi hal ini, pemerintah melalui Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan bersepakat untuk memberdayakan UMKM dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, bersama Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengumumkan kolaborasi strategis yang bertujuan menciptakan wirausaha berkualitas dan meningkatkan daya saing tenaga kerja. Maman menyatakan bahwa kerjasama ini memanfaatkan sumber daya kedua kementerian untuk memberikan pelatihan kewirausahaan yang komprehensif. “Program ini akan menggunakan fasilitas Kementerian Ketenagakerjaan dan didukung modul pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu tenaga kerja agar mudah saat akan beralih menjadi wirausaha,” ujar Maman di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Salah satu inisiatif utama dari kerjasama ini adalah pelatihan kewirausahaan yang akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, dengan target peserta antara 5.000 hingga 10.000 pengusaha UMKM. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pelaku UMKM, sehingga mereka mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Selain pelatihan, kedua kementerian berencana mengintegrasikan program yang ada di rumah produksi bersama dan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dengan memanfaatkan infrastruktur BLK milik Kementerian Ketenagakerjaan. Langkah ini bertujuan memberikan ruang bagi UMKM untuk mengembangkan usaha tanpa perlu membangun infrastruktur baru, sehingga lebih efisien dalam penggunaan sumber daya.

Kolaborasi ini sejalan dengan arahan Presiden yang mendorong kerjasama antar kementerian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maman menambahkan, “Dengan adanya dukungan penuh dari Kementerian Ketenagakerjaan, tugas kami di Kementerian UMKM menjadi lebih ringan. Ini adalah langkah positif untuk memperkuat UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.”

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyambut baik kerjasama ini dan menegaskan bahwa pemberdayaan UMKM berkontribusi besar dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan. “Kewirausahaan harus terus ditumbuhkan agar lahir wirausaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja. Kami menyadari bahwa kolaborasi dengan kementerian lain, termasuk Kementerian UMKM, sangat penting dalam mewujudkan hal ini,” katanya.

Saat ini, terdapat hampir 4.000 unit BLK yang dikelola oleh pemerintah pusat, daerah, dan komunitas. Optimalisasi pemanfaatan BLK ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Sebagai contoh, BLK Komunitas telah menjadi inisiatif untuk menjangkau pelatihan kerja hingga ke pelosok negeri, dengan tujuan meningkatkan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja.

Melalui kolaborasi antara Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan, pemerintah berkomitmen memberdayakan UMKM dengan memanfaatkan fasilitas BLK yang ada. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan wirausaha berkualitas, meningkatkan daya saing tenaga kerja, dan pada akhirnya memperkuat perekonomian nasional.

(dilansir dari RRI.co.id)