UMKM Indonesia Perluas Pasar ke Turki, Rempah-Rempah Jadi Andalan Ekspor

Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) di Turki terus mendorong ekspansi UMKM Indonesia ke pasar internasional. Salah satu upaya terbaru adalah fasilitasi pitching produk unggulan berupa rempah-rempah oleh PT Skylar Terra International (Skylar Terra). Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring UMKM potensial ekspor dengan target utama Uni Eropa, khususnya Turki.

Skylar Terra, yang memiliki perwakilan di Istanbul. Hal ini menargetkan peluang ekspor berbagai produk rempah-rempah seperti lada hitam, kayu manis, cengkeh, dan kelapa kering. Dalam sesi pitching, Atdag Ankara Banny Ramadhani menegaskan bahwa potensi rempah-rempah Indonesia di Turki cukup besar dan optimistis produk UMKM Indonesia semakin diterima di pasar tersebut.

“Informasi mengenai produk-produk Skylar Terra yang kami terima dalam pitching kali ini akan kami promosikan ke pembeli potensial di Turki. Kami semakin optimistis produk rempah-rempah UMKM Indonesia dapat diterima di pasar Turki,” ujar Banny.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Indonesia dan Turki tengah merampungkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki (Indonesia-Turkey CEPA). Kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di Turki, yang memiliki karakter pasar dengan tingkat sensitivitas harga tinggi namun tetap mengutamakan kualitas.

Sebagai tindak lanjut pitching ini, Skylar Terra akan mengirimkan contoh produk kepada Atdag Ankara untuk dipromosikan lebih lanjut kepada calon pembeli. Perwakilan Skylar Terra menilai bahwa sesi pitching berjalan lancar dan sangat informatif, membuka wawasan terkait strategi pemasaran produk di Turki.

Dalam lima tahun terakhir (2020–2024), ekspor lada hitam, kayu manis, dan cengkeh dari Indonesia ke Turki terus mengalami peningkatan. Pada 2024, nilai ekspor lada hitam Indonesia ke Turki mencapai USD 337 ribu, melonjak 250,13 persen dibanding tahun sebelumnya. Ekspor kayu manis tercatat sebesar USD 392 ribu, naik 4,57 persen, sementara ekspor cengkeh melonjak 201,26 persen menjadi USD 4,06 juta.

Secara keseluruhan, total perdagangan Indonesia-Turki pada 2024 mencapai USD 2,40 miliar, meningkat 12,29 persen dari tahun sebelumnya. Dengan surplus perdagangan sebesar USD 1,48 miliar, peluang ekspor produk UMKM Indonesia ke Turki semakin terbuka lebar.