UMKM Tangerang Kini Punya Etalase Baru di Pintu Udara Internasional

Peresmian UMKM Tangerang di Bandara Internasional

Kabupaten Tangerang memperkenalkan wajah baru sektor usaha mikro lewat pembukaan gerai oleh-oleh khas lokal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Berlokasi di area keberangkatan Terminal 3. Gerai ini menjadi bagian dari program strategis Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat.

Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid. Ia menegaskan bahwa keberadaan gerai tersebut bukan sekadar etalase produk, tetapi juga bentuk nyata dukungan pemerintah daerah untuk mempromosikan potensi lokal ke kancah yang lebih luas.

“Kita memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional karena posisi strategis Bandara Soekarno-Hatta. UMKM Tangerang harus mampu tampil sebagai pemain utama dalam sektor ekonomi kreatif nasional,” ujar Bupati.

Kabupaten Tangerang sendiri dikenal tidak hanya sebagai kawasan industri, tetapi juga memiliki lebih dari 60 ribu pelaku UMKM yang tersebar di seluruh kecamatan, kelurahan, dan desa. Keberadaan gerai ini diharapkan bisa memperkuat daya saing dan memperluas jangkauan pemasaran produk-produk lokal.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Dengan kontribusi signifikan terhadap PDB nasional dan penciptaan lapangan kerja,” tambahnya.

Gerai ini menampilkan beragam produk unggulan, seperti makanan khas Tangerang, fesyen lokal, alas kaki, kerajinan tangan, dan yang kini mencuri perhatian pengunjung adalah batik Tangerang.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Anna Ratna, menyebut sejak pembukaan di pertengahan Maret, produk batik menjadi salah satu yang paling diminati. “Batik Tangerang mendapat respons positif dari pengunjung, ini menjadi kebanggaan sekaligus motivasi bagi para perajin,” katanya.

Ia menambahkan, lokasi gerai di terminal keberangkatan sangat strategis untuk mengenalkan potensi UMKM ke berbagai penjuru tanah air dan bahkan luar negeri. Ke depan, pemerintah daerah juga menargetkan pembukaan gerai serupa di Terminal 2 dan Terminal 1.

“Gerai ini bisa jadi titik temu antara pelaku UMKM dan konsumen dari berbagai daerah. Kami berharap dukungan semua pihak agar ekspansi ke terminal lain dapat terwujud,” ungkap Anna.

Dinas Koperasi juga memastikan akan melakukan evaluasi berkala setiap tiga bulan, guna melihat produk mana yang memiliki daya tarik tinggi dan menyegarkan tampilan etalase agar tetap menarik bagi pengunjung bandara.

“Produk yang ditampilkan sudah melalui proses seleksi ketat agar sesuai dengan standar mutu dan pasar. Kami ingin gerai ini menjadi etalase terbaik UMKM Kabupaten Tangerang,” jelas Anna.

Program ini terlaksana berkat kerja sama antara pemerintah daerah, pengelola bandara, dan mitra swasta, termasuk PT Angkasa Pura. Sinergi lintas sektor ini diharapkan dapat menjadi contoh pengembangan UMKM berkelanjutan berbasis kolaborasi.