Berita UMKM

UMKM Siap Bersaing, Inabuyer 2025 Tawarkan Peluang Transaksi Triliunan

Ribuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diprediksi akan memadati ajang pameran bisnis terbesar tahun ini, Inabuyer B2B2G Expo 2025. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari. Mulai dari tanggal 23 hingga 25 Juli 2025. Bertempat di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan. Pameran tahun ini tidak hanya lebih besar, tetapi juga lebih strategis dibanding sebelumnya. Inabuyer 2025 hadir dengan dukungan penuh dari berbagai lembaga penting. Termasuk Kementerian UMKM, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), serta Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO). Tujuan utama dari acara ini adalah menciptakan konektivitas yang kuat antara UMKM lokal dengan pembeli dari kalangan swasta dan pemerintah guna memperluas jangkauan pasar produk dalam negeri. Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, menekankan bahwa acara ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam membangun kemandirian ekonomi nasional. Ia menjelaskan bahwa keberadaan Inabuyer menjadi sarana konkret untuk mendorong perluasan pasar bagi pelaku usaha lokal sekaligus memperkuat daya saing mereka di tengah arus globalisasi. “Kegiatan ini menjadi penghubung langsung antara UMKM dan berbagai mitra strategis. Baik dari dunia usaha maupun instansi pemerintah. Langkah ini selaras dengan visi pembangunan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan, di mana pelaku usaha lokal menjadi ujung tombak pertumbuhan nasional,” ujar Maman dalam siaran resmi, Rabu (7/5/2025). Tidak hanya sekadar pameran produk. Inabuyer 2025 menyuguhkan berbagai aktivitas bernilai tinggi. Seperti sesi business matching, temu bisnis lintas sektor, dan showcase produk-produk unggulan dari seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut dirancang untuk memfasilitasi pertemuan langsung antara UMKM dan calon pembeli. Baik dari segmen business to business (B2B) maupun business to government (B2G). Kepala LKPP, Hendrar Prihadi. Ia menyambut positif pelaksanaan Inabuyer sebagai bagian dari ekosistem pengadaan barang/jasa pemerintah yang inklusif. Ia menyebut bahwa acara ini sejalan dengan amanah Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2025 yang mendorong penguatan rantai pasok lokal. “Pemerintah sedang bergerak cepat untuk memastikan belanja negara berkontribusi maksimal terhadap UMKM nasional. Melalui Inabuyer, kami melihat sinergi nyata yang bisa mempercepat pencapaian target pengadaan barang dan jasa dari pelaku usaha lokal,” kata Hendi. Sementara itu, dari perspektif industri ritel, Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah. Ia menyoroti potensi besar dari pameran ini untuk memperluas jangkauan distribusi produk lokal ke berbagai pusat perbelanjaan. Ia menyebut bahwa sektor ritel memiliki peranan krusial dalam menampilkan karya-karya UMKM kepada pasar konsumen yang lebih luas. “Ritel modern dapat menjadi panggung utama bagi produk UMKM berkualitas. Inabuyer memberi ruang temu yang efisien antara produsen lokal dengan pemilik jaringan ritel. Sekaligus mendukung kampanye nasional ‘Belanja di Indonesia Aja’ yang diinisiasi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto,” ujar Budihardjo. Berdasarkan catatan tahun lalu, Inabuyer B2B2G Expo 2024 sukses mencatatkan potensi kerja sama senilai lebih dari Rp1,58 triliun. Angka tersebut mengalami peningkatan signifikan sebesar 57,52% dibandingkan tahun 2023. Transaksi riil yang berhasil dibukukan mencapai Rp9 miliar. Dengan capaian tersebut, tahun 2025 diharapkan menjadi lonjakan baru dalam perputaran ekonomi dari sektor UMKM. Apalagi pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8% pada 2029. Lebih dari sekadar pameran dagang, Inabuyer juga mengusung semangat program-program nasional seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), kampanye Beli Buatan Indonesia, kebijakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan penguatan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Semua ini menjadi bagian dari upaya menyeluruh untuk menciptakan industri lokal yang lebih kuat, adaptif, dan kompetitif. Melalui acara seperti Inabuyer, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap barang impor dan sekaligus mengoptimalkan kapasitas produksi lokal yang selama ini belum sepenuhnya termanfaatkan. Ribuan UMKM di seluruh Indonesia dipersiapkan untuk menjadi garda depan dalam ekosistem ekonomi nasional yang inklusif dan mandiri. Bagi para penggerak UMKM, partisipasi dalam ajang seperti Inabuyer bukan hanya tentang promosi, tetapi juga tentang membuka peluang kolaborasi, mendapatkan kontrak pengadaan, serta memperluas pemahaman tentang kebutuhan pasar. Dengan pola pengembangan berbasis data dan kebutuhan riil, UMKM diharapkan tidak hanya bertahan, tetapi mampu tumbuh secara berkelanjutan. Inabuyer 2025 bukan sekadar pertemuan dagang, melainkan ruang strategis untuk mempercepat transformasi ekonomi Indonesia dengan mengandalkan kekuatan lokal. Dalam momentum ini, UMKM ditantang untuk naik kelas dan menjawab peluang yang selama ini belum sepenuhnya tergarap. Dilansir dari cnbcindonesia.com

UMKM Siap Bersaing, Inabuyer 2025 Tawarkan Peluang Transaksi Triliunan Read More »

Dominasi Perempuan di Sektor UMKM Indonesia

Perempuan menguasai lebih dari 64% UMKM di Indonesia, sebuah kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Dengan keterlibatan mereka dalam berbagai sektor usaha, mulai dari kuliner hingga kerajinan tangan, perempuan tidak hanya berperan sebagai pengusaha tetapi juga sebagai penggerak ekonomi yang tak kalah hebatnya dengan laki-laki. Namun, meskipun kontribusinya sangat besar, perjalanan mereka penuh dengan tantangan yang perlu diatasi. Peran Perempuan dalam Berbagai Sektor UMKM Di sektor UMKM Indonesia, perempuan banyak berperan dalam industri yang sangat beragam, seperti kuliner, fashion, kecantikan, dan pendidikan. Usaha kuliner seperti warung makan, katering rumahan, hingga frozen food semakin berkembang karena permintaan pasar yang tinggi akan makanan praktis dan terjangkau. Perempuan juga berperan besar dalam sektor fashion dengan menciptakan brand-brand lokal yang kian diminati. Tak ketinggalan, industri kecantikan dan perawatan diri juga dipenuhi oleh perempuan pengusaha yang sukses mengembangkan usaha mereka. Dalam bidang pendidikan, banyak perempuan yang mendirikan lembaga pendidikan atau kursus yang melayani berbagai kalangan. Namun, meskipun sektor-sektor ini berkembang pesat, perempuan sering kali menghadapi tantangan dalam mengakses peluang besar. Faktor sosial dan ekonomi serta akses ke teknologi menjadi hambatan yang perlu dihadapi oleh para pengusaha perempuan. Tantangan yang Dihadapi Pengusaha Perempuan Meski perempuan pengusaha di Indonesia semakin berkembang, mereka tetap dihadapkan pada berbagai tantangan yang membatasi potensi mereka. Salah satu kendala terbesar adalah akses terhadap pembiayaan. Banyak perempuan yang kesulitan mendapatkan modal usaha dari lembaga keuangan, yang seringkali lebih memilih untuk memberikan pinjaman kepada pelaku usaha laki-laki yang dianggap lebih stabil. Selain itu, perempuan juga sering menghadapi keterbatasan dalam mengakses teknologi yang dapat mendukung perkembangan usaha mereka. Di daerah-daerah terpencil, peran perempuan dalam bisnis sering terhambat oleh kurangnya akses internet yang memadai dan rendahnya literasi digital. Masalah lainnya adalah kesulitan dalam membagi waktu antara usaha dan tanggung jawab keluarga, yang sering mempengaruhi keberhasilan usaha mereka. Peluang Pemberdayaan Perempuan dalam UMKM Pemberdayaan perempuan dalam sektor UMKM Indonesia sangat penting untuk membuka lebih banyak peluang. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan memberikan pelatihan yang lebih intensif terkait manajemen usaha, pemasaran digital, dan pengelolaan keuangan. Dengan meningkatkan keterampilan ini, perempuan pengusaha dapat lebih kompetitif dan memiliki peluang lebih besar untuk memperluas pasar mereka. Akses ke pembiayaan juga perlu diperbaiki. Lembaga keuangan dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk menyediakan produk keuangan yang lebih mudah diakses oleh perempuan pengusaha. Selain itu, dukungan dalam bentuk insentif atau program-program yang mendukung kewirausahaan perempuan akan membuka peluang lebih luas. Pemerintah juga dapat memainkan peran penting dengan menciptakan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dalam dunia usaha. Program pelatihan, kemudahan perizinan, dan fasilitas lain yang lebih ramah bagi pengusaha perempuan akan membantu mereka bertumbuh dan berkembang dalam dunia bisnis. Peran Perempuan dalam UMKM Dominasi perempuan dalam sektor UMKM Indonesia adalah bukti nyata betapa besar peran mereka dalam menggerakkan ekonomi nasional. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, perempuan tetap menunjukkan ketangguhannya dalam mengelola usaha. Dengan dukungan yang tepat, baik dari pemerintah, lembaga keuangan, maupun masyarakat, perempuan dapat terus berkembang, memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia.

Dominasi Perempuan di Sektor UMKM Indonesia Read More »

Pelatihan Digital dan Pemasaran UMKM oleh FEB UAD di Yogyakarta

Untuk memperkuat daya saing pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tim akademisi dari Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Menyelenggarakan pelatihan bersama pelaku UMKM Bakpia Eni 523 di Sanggrahan, Pathuk, pada Jumat (2/5). Fokus kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan pemasaran dan pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan usaha. Dalam

Pelatihan Digital dan Pemasaran UMKM oleh FEB UAD di Yogyakarta Read More »

Telkomsel Dukung UMKM Sorong Lewat Sabtu Sehat

Telkomsel Branch Sorong kembali menunjukkan dukungannya bagi pelaku usaha lokal lewat acara bertajuk Sabtu Sehat Sorong, yang digelar di Graha Merah Putih, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Sorong, Papua Barat Daya, pada Sabtu pagi, 3 Mei 2025. Sebanyak 22 pelaku UMKM dari Kota dan Kabupaten Sorong terlibat langsung dalam kegiatan ini. Menurut Himawan Avianto, Manager Mobile Consumer Telkomsel Sorong, kegiatan

Telkomsel Dukung UMKM Sorong Lewat Sabtu Sehat Read More »

Satgas UMKM Awasi Penyaluran KUR dan Hapus Piutang Macet

Pemerintah kini mengandalkan pembentukan Satuan Tugas Perlindungan dan Pemberdayaan UMKM untuk memastikan program bantuan usaha mikro benar-benar tepat sasaran. Terutama dalam pengawasan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta pelaksanaan penghapusan utang macet UMKM. Maman Abdurrahman, perwakilan dari Kementerian UMKM, menyebut bahwa kehadiran Satgas ini krusial karena selama ini evaluasi terhadap KUR hanya dilakukan di tingkat pusat tanpa melihat kondisi riil di

Satgas UMKM Awasi Penyaluran KUR dan Hapus Piutang Macet Read More »

280 UMKM Ramaikan Festival Lebaran Depok 2025

Ratusan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dijadwalkan berpartisipasi dalam Festival Lebaran Depok 2025 yang berlangsung di Alun-Alun Grand Depok City (GDC) pada 14–17 Mei mendatang. Selain bazar UMKM, acara ini juga akan menampilkan panggung hiburan dari sejumlah musisi papan atas Indonesia. Achdi Cahyadi selaku penanggung jawab bidang UMKM menyebutkan bahwa total 280 unit stand telah

280 UMKM Ramaikan Festival Lebaran Depok 2025 Read More »

Anggota DPR Desak OJK Permudah Kredit UMKM

Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Jefry Romdonny, kembali menegaskan pentingnya penyederhanaan proses pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurutnya, sektor UMKM yang selama ini menjadi motor penggerak ekonomi rakyat harus mendapatkan dukungan nyata, termasuk dari sisi regulasi pembiayaan. “UMKM merupakan kekuatan utama ekonomi nasional. Karena itu, penting bagi OJK untuk segera

Anggota DPR Desak OJK Permudah Kredit UMKM Read More »

Pajak UMKM 0,5% Tetap Berlaku hingga Akhir 2025

Pemerintah kembali memberi angin segar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memastikan bahwa tarif PPh Final UMKM sebesar 0,5% tetap dapat digunakan hingga akhir tahun 2025. Meskipun peraturan teknis yang mengatur perpanjangan insentif ini masih dalam tahap pembahasan, UMKM dipastikan tidak akan terkena perubahan mendadak dalam waktu dekat. Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari skema

Pajak UMKM 0,5% Tetap Berlaku hingga Akhir 2025 Read More »

Sandiaga Uno UMKM

IPO Bootcamp 2025: Sandiaga Uno Dorong UMKM Tembus Pasar Modal

Dalam upaya mendorong pertumbuhan bisnis nasional, pengusaha Sandiaga Uno menggagas sebuah program intensif bertajuk IPO Bootcamp 2025 bekerja sama dengan Asian Tiger School, sebuah platform edukasi bisnis yang fokus pada peningkatan kapasitas pelaku usaha. Program ini digelar pada 30 Mei hingga 2 Juni 2025 di Jakarta dan menghadirkan sejumlah tokoh berpengaruh di dunia usaha seperti Sandiaga Uno (Pendiri Saratoga Investama

IPO Bootcamp 2025: Sandiaga Uno Dorong UMKM Tembus Pasar Modal Read More »

Es Pala kabupaten Bogor

5 Produk UMKM Unggulan dari Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor dikenal sebagai salah satu daerah dengan jumlah pelaku UMKM terbesar di Jawa Barat. Menurut data tahun 2021, terdapat 372.070 usaha yang mencakup 8,1 persen dari total UMKM di Kabupaten Bogor. Dari jumlah ini, 64 persen memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat dan penyerapan tenaga kerja.  Letak geografis yang strategis, dekat dengan Jakarta, serta dukungan dari

5 Produk UMKM Unggulan dari Kabupaten Bogor Read More »