
Pertamina EP Sukowati Field memberikan bantuan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Elektrokoagulasi kepada Kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Batik Kembang Sambiloto di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan limbah batik agar lebih ramah lingkungan. Penerapan teknologi ini menjadi yang pertama bagi UMKM batik di Bojonegoro.
Program ini juga mendapat pendampingan dari organisasi non pemerintah Lestari Muda Indonesia. IPAL yang diberikan merupakan bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang dijalankan oleh Pertamina EP Sukowati Field guna mendukung usaha kecil yang lebih berkelanjutan.
Ketua Kelompok UMKM Batik Kembang Sambiloto, Tatik. Ia menyambut baik bantuan ini. Menurutnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebelumnya telah merekomendasikan agar limbah batik dikelola dengan baik demi menghindari pencemaran lingkungan.
“Dengan bantuan IPAL yang kami terima. Usaha kami jadi lebih ramah terhadap lingkungan,” ungkap Tatik.
Sementara itu, Pendamping PPM Pertamina EP Sukowati Field dari Lestari Muda Indonesia, Farhan Ulil. Ia menjelaskan bahwa teknologi IPAL Elektrokoagulasi umumnya digunakan untuk pengolahan limbah cair di sektor industri, rumah sakit, dan laboratorium.
“Sekarang teknologi ini kami terapkan untuk mengolah limbah usaha batik,” kata Ulil kepada Suarabanyuurip.com, Senin (17/03/2025).
IPAL ini memiliki kapasitas pengolahan 2 meter kubik (m³) per hari. Dengan menggunakan metode listrik, limbah yang diolah menjadi lebih aman bagi lingkungan dan bahkan dapat dimanfaatkan untuk menyirami tanaman.
“Alat ini punya keunggulan, biaya awal dan operasional yang lebih murah, kebutuhan daya listrik yang rendah, tidak membutuhkan zat kimia, serta ringan perawatan,” jelasnya.
Menanggapi program ini, Kepala DLH Kabupaten Bojonegoro, Luluk Alifah, menilai bahwa IPAL Elektrokoagulasi dapat diterapkan tidak hanya untuk industri batik, tetapi juga bagi UMKM lain seperti produsen tahu. Ia sangat mendukung adanya inisiatif ini sebagai langkah untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
“IPAL Elektrokoagulasi untuk UMKM Batik Kembang Sambiloto ini baru pertama di Bojonegoro,” ujarnya.
Dilansir dari suarabanyuurip.com




